Daily Archives: September 22nd, 2014

10614321_724890007564728_3885592305679107624_n

Apakah dia untuk kita?

Cinta… Setiap orang mungkin punya definisi masing-masing untuk hal ini. Kita jatuh cinta pada seseorang jatuh cinta pada kita itu adalah hal yang wajar. Semua orang pasti akan mengalami cinta dalam hidupnya. Kemudian muncul pertanyaan seberapa besar cinta dia untuk kita? Bagaimana kamu tahu dia benar-benar mencintai kita? Karena mungkin kita terlalu percaya diri bahwa dia untuk kita dan kita untuk dia.

Logika kita menjadi lumpuh karena termakan oleh cinta. Diluar sana istilah PHP (Pemberi Harapan Palsu) dan PHK (pemberi Harapan Kosong) itu banyak sekali. Katakanlah dia selalu ada buat kita, memberikan kata-kata manis setiap waktu, sampa-sampai mendahulukan kita diatas kepentingan lainya. Apakah hal itu menjamin bahwa dia jodoh kita? Apakah benar dia orang yang telah digariskan Tuhan untuk mengisi separuh hati kita?

Belum tentu dan tidak ada yang tahu.

Ingatlah bahwa wanita yang baik akan menjadikanmu lelaki yang baik, begitu juga sebaliknya lelaki yang baik akan menajadikanmu wanita yang lebih baik. Jika dalam menjalin suatu hubungan justru memberikan efek yang membuat kita tidak sebaik dulu, harus berhati-hati. Semangat belajar turun, ibadah berkurang, sering ngakalin orang tua, sering GEGANA (Gelisah Galau Merana) atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama dan merusak prinsip-prinsip yang selama ini kita pegang, It’s not good for me.

Tapi kalau karena dia kita menjadi peduli tentang orang-orang sekitar, kualitas ibadah kita meningkat, termotivasi untuk belajar, memikirkan kesehatn dan hal positif lainnya. Kalau kita menjadi orang yang baik itu tanda bahwa dia orang yang baik. Klo kita tidak jadi sebaik dulu berarti dia memang bukan orang yang tepat untuk kita..

Pernahkah kita berpikir ketika ada masalah dengan orang yang kita anggap jodoh kita sering menyalahkan cinta. Padahal cinta itu tidak pernah salah yang ada kita mencintai orang yg salah atau kita mencintai orang yg tepat dengan cara yang salah. Jadi untuk menjawab pertanyaan apakah dia untuk saya sangat bergantung pada diri kita Ketika seseorang dipertemukan dan dikenalkan oleh Tuhan kepada kita, nih…. Lalu kita rawat dengan baik, seandainya tadinya dia bukan orang yang baik akan dibaikkan. Seorang yangg tidak baik dipertemukan kepada kita?? kan tidak ada orang beriman yg mengatakan dirinya tidak diuji termasuk diuji dengan cinta yang tidak begitu baik, itu yang harusnya kita sadar.

Banyak orang yang ketika patah hati maranhya, galaunya seolah-olah dunia ini telah berakhir untuk dia Padahal tidak semua cinta yang dihidangkan itu yang terbaik karena sebagian adalah ujian. Bukan kah tuhan menjadikan sebagian darimu sebagai ujian bagimu. Jadi kalau cinta yangg ga baik itu dikenalkan pada kita kita harus tahu, ooooooh aku yg memilihnya salah!

Tahunya?

Berlakulah sebaik mngkin, jika tetap bermasalah maka yg bermasalah dia. Karena sebaik-baiknya cinta jika kita perlakukan dengan tidak baik maka dia akan bermasalah Jadi secara teoritis cinta bisa lepas dari masalah?

Tidak.

Karena cinta itu mangharuskan pertumbuhan dan komitmen yang kuat dari kedua pihak. Laki-laki dan wanita. Cinta itu harus ditopang oleh dua pondasi yang kokoh dari laki-laki dan wanita. Jika tidak, tentu bangunan cinta yang sedang dibangun akan goyah dan akhirnya roboh. Tidak bisa kita mengharapkan hanya salah satu pihak saja yang berjuang, mengerti dan bekerja keras sendiri. Karena mengharuskan pertumbuhan dan komitmen jadi akan ada masalah. Pada akhirnya sebuah cinta itu akan bermuara pada jalinan suci pernikahan. Jika dia benar-benar mencintaimu maka dia akan membuatmu lebih baik. Setiap masalah yang muncul tidak akan menghalangi cinta kita untuk bersatu.

Masalah itu memang ditemukan karena kita semua setuju bahwa perubahan itu baik tapi tidak semua orang mau berubah. Begitupun dalam pernikahan, kita setuju bahwa berdua mendewasa dengan baik tapip tidak setiap orang yg menajlin hubungan bersedia mengubah kebiasaan buruknya. Jika belum menikah saja sudah sering terjadi konflik dan tidak ada pengertian dari kedua belah pihak untuk sama-sama menjadi lebih baik bisa jadi itu sebuah tanda bahwa dia memang bukan orang yang tepat untuk kita.