Berjodohkah?

Ada yang bilang cinta itu buta
Cinta itu bisa membuat hal-hal yang tak masuk akal demi orang yang kita cintai.
Kenapa Tuhan menciptakan cinta?
Karena bila tiada cinta hidup kita akan penuh perhitungan, untung rugi terus yang dipikirkan. Dengan adanya cinta itulah kita bisa melakukan apapun demi orang yang kita cintai, katanya…
 
Pertanyaanya apakah orang yang kita cintai itu jodoh kita?
Apakah dia orang yang tepat untuk membina rumah tangga. Karena sesungguhnya cinta itu adalah suatu hal yang suci, yang diikat dalam jalinan suci pernikahan
 
Resiko yang dihadapi dalam jatuh cinta adalah lumpuhnya akal. Yang ada dipikiran hanya dia dia dan dia. Apapun kata orang tak peduli yang ada hanya aku dan dia. Terkadang cinta membuat kita buta dan gelap mata karena pada hubungan cinta di awal itu kita seperti tidak ada pilihan lain, seharusnya hanya dia yag terbaik, hanya dia yang paling cantik, hanya dia yang palincakep, dia yang paling mengerti, dia yang palin perhatian, dia dia dia (Afghan kaleee…)
 
Apabila dibarat sebuah kapal, layarnya adalah hati. Sebuah kapal akan bergerak jika didorong oleh angin. Pun dengan hati kita, bergerak oleh suasana. Hati yang memeberikan kekuatan.
 
Namun ingatlah anugrah terbesar Tuhan yang diberikan kepada kita adalah pikiran. Kita ini makhluk yang berpikir. Benar hati membuat kita berani, membuat kita menyegerakan bahkan bahkan tergesa – tergesa untuk menikah. Akan tetapi pikiran memastikan kita tidak salah dalam memilih pasangan hingga akhirnya menyesal.
 
Cinta itu gerakan karena  hati yang memajukan, yang membuat kita berani melakukan yang mungkin tidak masuk akal. Namun masih ada pikiran kita yang mengarahkan.
 
Diakui ataupun tidak dalam menjalin hubungan dengan orang yang kita cintai dan anggap kelak menjadi pasangan kita apakah cukup hanya dengan menggunakan hati??
Misalnya saat sedang berdua dengan orang yang kita impikan menjadi pasangan kita kelak ada konflik  antara pikiran dan hati kita.

Ini kok orangnya kata2nya ga konsisten, kalau bicara ga pernah fokus ke saya, kalau bicara kok ga pernah perhatiin topik yang saya bahas, lebih suka mebahsa tentang dirinya. Kok dia bicaranya lebih kepada dirinya, bukan gimana mau membina keluarga yang baik
 
Jadi pikiran itu memberi tahu ini kelihatanya akan salah kalau diteruskan karena hati yang mendorong itu tadi angin yang mendorong layar tidak lama..
 
Pernahkah kita berpikir kenapa banyak orang yang alam berpacaran toh ujung-ujungnya pernikahannya bertahan sebentar lantas cerai?

Cinta itu tidak lah lama karena setelah pernikanan semua menajdi logis. Saat sebelum menikah kita dimabukkan dnegan cinta tetapi beberapa saat setelah pernikahan isinya bertengkar. Mereda mereda mereda karena terjadi penyesuaian pikiran bukan  hati..
 
Pertanyaan yang sering kita dengar adalah bagaimana caranya kita tahu dia jodoh kita, bukan bagaimana merasa dia itu jodoh kita.
 
Jadi kita tidak akan pernah tahu, yang bisa kita lalukan adalah menduga melalui pikiran yang baik. Hati memberi tahu sebetulnya kalau kita akan tertipu, bukankah kita pernah tertipu lalu bilang sebetulnya aku tahu mau tertipu. Ketika kita menginginkan suatu barang lantas membelinya kemahalan, aku tahu sebetulnya ini kemahalan.
Pernah??
 
Untuk hal yang lebih besar seperti pernikahan pasti hati ini sudah meronta-ronta . Hati pasti sudah memberi tahu, pikiran juga sudah memberi tahu. Ah engga kan orangnya baik, temenya baik, katanya katanya… Namun kita mencari pembenaran sendiri yang sebenarnya kita tahu bahwa itu tidak baik.
 
Pada akhirnya segala keputusan kembali kepada kita. Kalau ragu-ragu sebaiknya jangan. Kalau ada tanda-tanda dia ga setia, ga bisa dipercaya, ga konsisten dari awal harus secepat mgkin mengakhiri hubungan karena ketidak setiaan akan sulit menjadi kesetiaan kalau pada awal hubungan cinta sudah tidak setia.
 
Pikirkan dengan baik itu! Sebanya persiapan terbaik adalah memperhatikan nasehat sebelum jatuh cinta.
 

Leave a comment